FARMASI AYU
Rabu, 09 Mei 2012
Gambar-gambar alat kesehatan dan harganya
enis Alat-Alat kedokteran dan Fungsinya
Alat-alat kedokteran adalah alat yang dipergunakan dalam bidang kedokteran. Fungsinya mulai dari pemeriksaan, pemeliharaan, sampai pengobatan. Banyak sekali jenis dari alat-alat kedokteran ini, begitu pun fungsinya.
Hal ini perlu diketahui untuk menambah wawasan kita dalam bidang kedokteran, karena ternyata kini tidak sedikit alat-alat kedokteran yang wajib dimiliki di dalam rumah kita sendiri. Berikut ini adalah beberapa jenis alat-alat kedokteran yang sering dipergunakan serta fungsi pentingnya.
Stetoskop
Stetoskop adalah salah satu alat yang sudah menjadi simbol dari profesi kedokteran. Wajib bagi seorang dokter untuk memiliki alat kedokteran ini. >>
Fungsi dari stetoskop ini adalah untuk mendengarkan detak jantung, suara usus, dan lain sebagainya. Dengan kemampuannya ini, Stetoskop dapat digunakan pula untuk mengetahui kerja paru-paru dan juga untuk mengukur tekanan darah dengan mendengarkan denyut nadi.
Endoscopy
Endoscopy adalah salah satu alat kedokteran yang memiliki fungsi untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada alat-alat pencernaan bagian atas dan juga tenggorokan.
Colonoscopy
Colonoscopy adalah alat kedokteran yang fungsinya untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan bagian bawah. Bagian tersebut dimulai dari rectum, anus sampai dengan usus pada bagian bawah.
Tensimeter
Alat kedokteran ini dipergunakan untuk mengukur tensi atau tekanan darah. Dipergunakan untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain sebagainya. Ada dua jenis tensimeter yaitu tensimeter air raksa dan tensimeter digital.
Tensimeter air raksa di luar negeri saat ini sudah dilarang untuk digunakan lagi karena bahaya dari air raksanya jika tensimeter tersebut pecah. Tensimeter digital sendiri lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih mahal dibandingkan dengan yang konvensional.
Termometer
Termometer adalah alat kedokteran yang dipergunakan untuk mengukur suhu tubuh. Ada dua jenis termometer yaitu termometer raksa dan digital. Perbedaannya terletak pada alat pengukurnya.
Untuk termometer digital, jika suhu tubuh sudah di dapat maka alat tersebut akan mengeluarkan bunyi dengan sendirinya sedangkan termometer raksa sendiri deteksinya memakan waktu yang lama, sehingga kurang efisien untuk dipergunakan. Ini salah satu alat yang wajib dimiliki dan tersimpan di kotak P3K Anda.
CT-Scan
CT- singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto. Sehingga fungsi dari alat ini tiada lain adalah untuk menghasilkan foto bagian-bagian dalam dari tubuh dengan lebih lengkap dan akurat. Hal ini dikarenakan foto yang dihasilkan dari CT-Scan ini merupakan foto (gambar) bagian dalam tubuh berupa irisan.
X-Ray
Orang lebih mengenal alat kedokteran ini dengan sebutan Rontgen. Alat ini dipergunakan untuk mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru. X-ray menjalankan fungsi kerjanya dengan penggunaan sinar radiasi.
Laparoscopy
Alat kedokteran ini adalah alat yang berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy juga dipergunakan untuk melakukan inseminasi.
Alat Cek Darah
Alat cek darah biasanya memiliki tiga fungsi dalam satu alat. Selain untuk mengecek kadar gula darah, juga dapat digunakan untuk mengecek asam urat dan kolesterol dalam darah. Dipergunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol, asam urat, diabetes, dan lain sebagainya.
Ultrasonography (USG)
USG sering dipergunakan untuk melihat perkembangan janin dalam tubuh ibu hamil, untuk mengecek adanya penyakit lain dalam tubuh seperti kanker, miom, dan lain sebagainya.
Elektrokardiografi (ECG)
Elektrokardiografi adalah alat kedokteran yang fungsinya untuk merekam aktivitas elektro atau kelistrikan yang terjadi di dalam jantung. Hasilnya dapat terlihat pada elektrodiagram. Biasanya dipergunakan pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan fungsi dari jantung.
Jika anda membutuhkan alat medis atau kedokteran dengan harga murah, anda bisa menghubungi team www.alat2kesehatan.com.
Katalog Produk: POT ACRILIC 10 & 20 GR PUTIH-NATURAL 18 Feb. 2012, 12:44:44POT ACRILIC 10 GR PUTIH-NATURAL. HARGA Rp.21.000, MIN 100 PCS. POT ACRILIC 20 GR PUTIH-NATURAL. HARGA Rp.27.000, MIN 100 PCS.
Obat-obatan Kimiawi
Efek Samping Obat - Obatan Kimia. Setiap jenis obat baik yang dibeli secara bebas maupun memakai resep pada dasarnya memiliki efek samping. Kebanyakan memang efeknya minor, tetapi tak sedikit juga yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Ada juga obat yang memberikan efek samping serius, bahkan juga aneh.
Gambar obat-obat kimiawi
Efek samping obat yang paling umum adalah yang berkaitan dengan sistem pencernaan, terutama rasa mual dan perut tidak nyaman. Untuk obat yang dipakai di luar, efek samping yang lazim adalah iritasi kulit.
Gambar Obat kimiawi berbahaya
Berikut adalah beberapa jenis efek samping obat yang termasuk "aneh".
1. Makan saat tidur
Beberapa jenis obat insomnia memang bisa membantu datangnya kantuk. Tetapi, tak sedikit pengguna obat ini yang mengeluhkan kebiasaan aneh, seperti berjalan saat tidur, makan, bahkan berhubungan seks sambil tertidur.
2. Sulit tidur
Obat penurun kolesterol golongan statin pada beberapa orang bisa menyebabkan efek samping kesulitan tidur.
3. Sering buang gas
Ada obat penurun berat badan yang memiliki efek samping tidak nyaman, yakni menyebabkan sering buang gas, tinja berlendir, hingga diare. Obat tersebut memang cukup efektif mencegah penyerapan lemak di usus, tetapi jika kita banyak mengasup makanan berlemak maka efeknya adalah diare dan tinja bercampur lemak.
4. Sidik jari hilang
Seorang pasien kanker yang mengonsumsi obat jenis capecitabine dilaporkan mengalami efek samping langka berupa hilangnya sidik jarinya. Hal itu diketahui ketika ia sedang diperiksa bagian imigrasi di bandara. Efek samping aneh lainnya yang mungkin timbul dari obat tersebut adalah kulit menjadi sangat halus, perdarahan, serta borok di kulit. Menurut dokter, begitu obat tersebut dihentikan, biasanya sidik jari akan kembali lagi.
5. Indera penciuman terganggu
Obat resep Vasotec yang biasa dipakai untuk mengontrol tekanan darah dan gagal jantung diketahui menyebabkan efek samping berupa hilangnya kemampuan indera penciuman.
6. Mimpi buruk
Merokok merupakan faktor risiko penyakit kronik yang bisa dihindari. Salah satu obat untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini, yakni Chantix, terbukti cukup efektif tetapi menyebabkan beberapa efek samping. Pengguna obat ini mengeluhkan gangguan insomnia serta jika mereka tertidur, mereka akan mengalami mimpi buruk.
7. Penglihatan menjadi biru
Seorang pria di Inggris yang kerap menggunakan obat anti-impotensi Viagra mengaku pandangannya menjadi biru setelah menenggak obat ini.
8. Gairah seks meningkat
Sindrom kaki tidak mau diam (restless leg syndrome) memang bisa membuat tidur tak nyenyak. Salah satu obat untuk mengatasinya yakni Mirapex, yang juga dipakai untuk mengobati parkinson ternyata menyebabkan efek samping pada mental. Beberapa pasien yang minum obat ini mengaku adanya dorongan untuk berjudi, makan, hingga gairah seks meningkat.
9. Tinja hitam
Beberapa jenis obat, terutama untuk mengatasi rasa panas di dada dan diare, ternyata memiliki efek samping yang aneh tetapi tidak berbahaya. Setelah mengonsumsi obat ini, pasien bisa mengalami lidah terasa tebal dan menghitam serta tinjanya berwarna kehitaman.
Demikian informasi mengenai efek samping obat bagi tubuh.
Read more: http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/12/efek-samping-obat-kimia-bagi-tubuh.html#ixzz1uM06DukQ
Download Artikel nya DisiniSelasa, 08 Mei 2012
ABOUT FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA-Farmasi adalah profesi yang berkarya melalui penguasaan seni dan ilmu membuat obat dari bahan alam maupun sintetik yang cocok dan nyaman untuk didistribusikan dan digunakan dalam pencegahan dan pengobatan penyakit. Profesi ini memiliki pengetahuan tentang identifikasi, seleksi, preservasi, kombinasi, aksi farmakologi, analisis dan standardisasi obat dan bahan obat, serta cara distribusi, penyimpanan dan penggunaan yang tepat dan aman.
Program pendidikan sarjana farmasi yang merupakan jenjang sarjana (S1) diarahkan terutama untuk memberikan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kefarmasian, yang selanjutnya akan dikembangkan pada program pendidikan strata yang lebih tinggi.
Pendidikan program Sarjana Departemen Farmasi bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi:
Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kefarmasian dan mampu menerapkannya dalam:
Pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya bidang kefarmasian.
Kegiatan bidang produksi, pengawasan mutu, dan/pelayanan kefarmasian.
Perumusan penyelesaian masalah yang ditemukan, khususnya dalam bidang kefarmasian.
Mampu berfikir, bersikap, berprilaku dan bertindak secara ilmiah dalam menerapkan ilmu yang dikuasainya.
Bertanggung jawab, bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekologi serta masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang kefarmasian
Kompetensi Sarjana Farmasi Lulusan UI memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian yang dapat diaplikasikan untuk menunjang bidang pelayanan kefarmasian sehingga mampu:
Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan obat serta perbekalan kesehatan lainnya.
Melaksanakan fungsi pekerjaan farmasi klinik yang mencakup partisipasi dalam pengambilan keputusan penggunaan obat untuk mencapai efek terapi maksimum dan terhindar dari efek samping termasuk monitoring penggunannya.
Melaksanakan pengelolaan data klinik dan data farmakokinetik klinik dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
Melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi obat dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Mengevaluasi kerasionalan resep dokter.
Mengidentifikasi, menilai dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan pemberian obat dan turut memberikan keputusan klinik untuk mencapai hasil terapi yang optimal.
Berkomunikasi dengan profesi kesehatan lainnya dalam penggunaan obat yang rasional.
Meneliti dan mengembangkan formula, analisis dan farmakologi obat
Memformulasi dan melakukan pengendalian mutu produk farmasi dari bahan alam, bahan sintetik dan produk berbasis bioteknologi.
Melaksanakan fungsi pengawasan dan pengaturan obat maupun perbekalan kesehatan lainnya secara nasional.
Tersedia 2 peminatan di Departemen Farmasi FMIPA-UI, yaitu :
Sains & Teknologi.
Farmasi Pelayanan
Program pendidikan sarjana farmasi yang merupakan jenjang sarjana (S1) diarahkan terutama untuk memberikan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kefarmasian, yang selanjutnya akan dikembangkan pada program pendidikan strata yang lebih tinggi.
Pendidikan program Sarjana Departemen Farmasi bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi:
Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kefarmasian dan mampu menerapkannya dalam:
Pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya bidang kefarmasian.
Kegiatan bidang produksi, pengawasan mutu, dan/pelayanan kefarmasian.
Perumusan penyelesaian masalah yang ditemukan, khususnya dalam bidang kefarmasian.
Mampu berfikir, bersikap, berprilaku dan bertindak secara ilmiah dalam menerapkan ilmu yang dikuasainya.
Bertanggung jawab, bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekologi serta masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang kefarmasian
Kompetensi Sarjana Farmasi Lulusan UI memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian yang dapat diaplikasikan untuk menunjang bidang pelayanan kefarmasian sehingga mampu:
Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan obat serta perbekalan kesehatan lainnya.
Melaksanakan fungsi pekerjaan farmasi klinik yang mencakup partisipasi dalam pengambilan keputusan penggunaan obat untuk mencapai efek terapi maksimum dan terhindar dari efek samping termasuk monitoring penggunannya.
Melaksanakan pengelolaan data klinik dan data farmakokinetik klinik dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
Melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi obat dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Mengevaluasi kerasionalan resep dokter.
Mengidentifikasi, menilai dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan pemberian obat dan turut memberikan keputusan klinik untuk mencapai hasil terapi yang optimal.
Berkomunikasi dengan profesi kesehatan lainnya dalam penggunaan obat yang rasional.
Meneliti dan mengembangkan formula, analisis dan farmakologi obat
Memformulasi dan melakukan pengendalian mutu produk farmasi dari bahan alam, bahan sintetik dan produk berbasis bioteknologi.
Melaksanakan fungsi pengawasan dan pengaturan obat maupun perbekalan kesehatan lainnya secara nasional.
Tersedia 2 peminatan di Departemen Farmasi FMIPA-UI, yaitu :
Sains & Teknologi.
Farmasi Pelayanan
Langganan:
Postingan (Atom)